Bandung - Belum reda kasus 'SMS Minta Pulsa', sekarang mulai marak
telepon minta pulsa. Pelaku penipuan bahkan sudah berani menelepon
korban untuk meminta ditransfer pulsa.
Modus yang dilakukan oleh penipu ini adalah menelepon korban dan
memancing korban melalui berbagai pertanyaanuntuk menyerap informasi.
Informasi
yang disampaikan oleh korban inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh
penipu untuk meminta korban mentranfer sejumlah pulsa.
Seperti yang dialami oleh Agnesia Candra belum lama ini. Karyawan BUMN ini mengaku nyaris jadi korban penipuan melalui telepon.
"Kebetulan
di kantor mau ada acara. Kita sedang melakukan persiapan untuk acara
tersebut. Lalu ada yang menelepon ke saya dan mengaku sebagai salah satu
pegawai di kantor saya. Dia bilang terkena tilang dan minta ditransfer
pulsa senilai Rp 300 ribu untuk polisi yang menilangnya," paparnya
kepada detikINET.
Lebih lanjut Agnes menuturkan, pelaku kemudian
mengirimkan SMS serta menelpon kembali untuk memastikan pulsa
ditransfer. Ada tiga nomor yang dituliskan dalam SMS tersebut.
"Ini
nomornya 081385485888 - 081324932477 - 081284908338. Sedangkan yang
menelpon nomernya 081287920063," kata Agnes sambil menunjukan nomer
tersebut.
Beruntung bagi Agnes yang tidak buru-buru mentrasfer
pulsanya. Ia langsung curiga saat pelaku berkali-kali menelepon
menanyakan apakah pulsanya sudah ditransfer. Agnes kemudian mengecek ke
beberapa rekan kerja.
"Saya akhirnya menelpon orang yang namanya
dicatut oleh pelaku. Ternyata dia ada di kantor dan tidak pernah
menelepon saya apalagi minta pulsa," katanya.
Hal yang sama juga
dialami oleh Ilham Priadana. Tidak seperti Agnes, karyawan sebuah bank
swasta di Bandung ini tertipu dengan modus yang sama.
Penipuan
tersebut terjadi saat dirinya mau menjual rumah orang tuanya di
Karawang. Saat itu ada seseorang yang mengaku sebagai tetangga sebelah
rumah yang akan dijualnya.
Awalnya, pelaku tidak menyebutkan
nama. Pelaku langsung memancing informasi dengan mengatakan 'masa saya
lupa dengan saya, minggu lalu ketemu dan ngobrolin tentang rumah yang
mau dijual'.
"Kebetulan minggu lalu saya memang bertemu dengan
tetangga sebelah rumah yang mau dijual. Saya pun menyebutkan nama
tetangga tersebut. Lalu dia langsung mengiyakan," tuturnya
"Karena
tidak ada kecurigaan apapun dan saya memang tidak terlalu kenal tapi
saya tahu bahwa nama tetangga saya adalah yang dia sebutkan, jadi saya
percaya."
"Dia minta ditransfer pulsa Rp 200 ribu ke nomer ponsel
dia satu lagi. Katanya nomer yang dia pakai menelepon adalah nomer
calon pembeli. Saya langsung transfer saat itu juga," lanjut dia.
Pelaku
penipuan yang tengah marak di Bandung ini cukup lihai untuk mengorek
informasi. Pelaku mengajukan beberapa pertanyaan yang memancing calon
korban untuk membeberkan informasi.
Biasanya pelaku akan
memancing korban untuk menyebutkan nama. Selanjutkan pelaku akan
langsung akrab dan bisa menjalin komunikasi yang seolah-olah memang
benar.
Memang, nominal yang diminta saat ini masih tidak besar. Tapi bayangkan ada berapa banyak yang bisa tertipu?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
slh satu cara paling gampang utk menghindari hal2 spt itu, spt yg saya lakukan, adlh "Tidak menerima nomor telepon yang tidak di kenal, atau di blacklist sekalian.....kecuali bila sebutkan nama melalui sms sebagai pemberitahuan bahwa si penelepon adalah seseorang yang benar2 kita kenal"
BalasHapus